Rabu, 17 Oktober 2012

TENTANG KUCING

Mengapa Rasulullah
Sangat Sayang Terhadap
Kucing
Diposting: Redaksi II |
Kamis, 19 Juli 2012 |
Dibaca: 9690
/>NABI Muhammad SAW
memiliki seekor kucing
yang diberi nama
Mueeza. Suatu saat, di
kala Nabi hendak
mengambil jubahnya,
ditemuinya Mueeza
sedang terlelap tidur
dengan santai diatas
jubahnya. Tak ingin
mengganggu hewan
kesayangannya itu, Nabi
pun memotong belahan
lengan yang ditiduri
Mueeza dari jubahnya.
Ketika Nabi kembali ke
rumah, Muezza
terbangun dan
merunduk sujud kepada
majikannya. Sebagai
balasan, Nabi
menyatakan kasih
sayangnya dengan
mengelus lembut ke
badan mungil kucing itu
sebanyak 3 kali.
Dalam aktivitas lain,
setiap kali Nabi
menerima tamu di
rumahnya, nabi selalu
menggendong mueeza
dan di taruh dipahanya.
Salah satu sifat Mueeza
yang Nabi sukai ialah ia
selalu mengeong ketika
mendengar adzan, dan
seolah-olah suaranya
terdengar seperti
mengikuti lantunan
suara adzan.
Kepada para
sahabatnya, Nabi
berpesan untuk
menyayangi kucing
peliharaan, layaknya
menyanyangi keluarga
sendiri.
Hukuman bagi mereka
yang menyakiti hewan
lucu ini sangatlah
serius, dalam sebuah
hadist shahih Al
Bukhari, dikisahkan
tentang seorang wanita
yang tidak pernah
memberi makan
kucingnya, dan tidak
pula melepas kucingnya
untuk mencari makan
sendiri, Nabi
Muhammad SAW pun
menjelaskan bahwa
hukuman bagi wanita
ini adalah siksa neraka.
Dari Ibnu Umar ra
bahwa rasulullah saw
bersabda, “Seorang
wanita dimasukkan
kedalam neraka karena
seekor kucing yang dia
ikat dan tidak diberikan
makan bahkan tidak
diperkenankan makan
binatang-binatang kecil
yang ada di lantai,” (HR.
Bukhari).
Nabi menekankan di
beberapa hadis bahwa
kucing itu tidak najis.
Bahkan diperbolehkan
untuk berwudhu
menggunakan air bekas
minum kucing karena
dianggap suci.
Kenapa Rasulullah Saw
yang buta baca-tulis,
berani mengatakan
bahwa kucing suci,
tidak najis? Lalu,
bagaimana Nabi
mengetahui kalau pada
badan kucing tidak
terdapat najis?
Keistimewaan Kucing
Fakta Ilmiah 1 :
Pada kulit kucing
terdapat otot yang
berfungsi untuk
menolak telur bakteri.
Otot kucing itu juga
dapat menyesuaikan
dengan sentuhan otot
manusia.
Permukaan lidah kucing
tertutupi oleh berbagai
benjolan kecil yang
runcing, benjolan ini
bengkok mengerucut
seperti kikir atau
gergaji. Bentuk ini
sangat berguna untuk
membersihkan kulit.
Ketika kucing minum,
tidak ada setetes pun
cairan yang jatuh dari
lidahnya. Sedangkan
lidah kucing sendiri
merupakan alat
pembersih yang paling
canggih, permukaannya
yang kasar bisa
membuang bulu-bulu
mati dan membersihkan
bulu-bulu yang tersisa
di badannya.
Fakta Ilmiah 2 :
Telah dilakukan
berbagai penelitian
terhadap kucing dan
berbagai perbedaan
usia, perbedaan posisi
kulit, punggung, bagian
dalam telapak kaki,
pelindung mulut, dan
ekor. Pada bagian-
bagian tersebut
dilakukan pengambilan
sample dengan usapan.
Di samping itu,
dilakukan juga
penanaman kuman
pada bagian-bagian
khusus. Terus diambil
juga cairan khusus yang
ada pada dinding dalam
mulut dan lidahnya.
Hasil yang didapatkan
adalah:
- Hasil yang diambil dari
kulit luar tenyata
negatif berkuman,
meskipun dilakukan
berulang-ulang.
- Perbandingan yang
ditanamkan kuman
memberikan hasil
negatif sekitar 80% jika
dilihat dari cairan yang
diambil dari dinding
mulut.
- Cairan yang diambil
dari permukaan lidah
juga memberikan hasil
negatif berkuman.
- Sekalinya ada kuman
yang ditemukan saat
proses penelitian,
kuman itu masuk
kelompok kuman yang
dianggap sebagai
kuman biasa yang
berkembang pada
tubuh manusia dalam
jumlah yang terbatas
seperti, enterobacter,
streptococcus, dan
taphylococcus.
Jumlahnya kurang dan
50 ribu pertumbuhan.
- Tidak ditemukan
kelompok kuman yang
beragam.
- Berbagai sumber yang
dapat dipercaya dan
hasil penelitian
laboratorium
menyimpulkan bahwa
kucing tidak memiliki
kuman dan mikroba.
Liurnya bersih dan
membersihkan.
Komentar Para Dokter
Peneliti
- Menurut Dr. George
Maqshud, ketua
laboratorium di Rumah
Sakit Hewan Baitharah,
jarang sekali ditemukan
adanya kuman pada
lidah kucing.
- Jika kuman itu ada,
maka kucing itu akan
sakit.
- Dr. Gen Gustafsirl
menemukan bahwa
kuman yang paling
banyak terdapat pada
anjing,
- Manusia 1/4 anjing,
kucing 1/2 manusia.
- Dokter hewan di
rumah sakit hewan
Damaskus, Sa’id Rafah
menegaskan bahwa
kucing memiliki
perangkat pembersih
yang bemama lysozyme.
- Kucing tidak suka air
karena air merupakan
tempat yang sangat
subur untuk
pertumbuhan bakteri,
terlebih pada genangan
air (lumpur, genangan
hujan, dll)
- Kucing juga sangat
menjaga kestabilan
kehangatan tubuhnya.
Ia tidak banyak
berjemur dan tidak
dekat-dekat dengan air.
- Tujuannya agar bakteri
tidak berpindah
kepadanya. Inilah yang
menjadi faktor tidak
adanya kuman pada
tubuh kucing.
Fakta Ilmiah 3 :
Dan hasil penelitian
kedokteran dan
percobaan yang telah di
lakukan di laboratorium
hewan, ditemukan
bahwa badan kucing
bersih secara
keseluruhan. Ia lebih
bersih daripada
manusia.
Fakta Ilmiah
Tambahan :
Zaman dahulu kucing
dipakai untuk terapi.
Dengkuran kucing yang
50Hz baik buat
kesehatan selain itu
mengelus kucing juga
bisa menurunkan
tingkat stress.
Sisa makanan kucing
hukumnya suci.
Hadist Kabsyah binti
Ka’b bin Malik
menceritakan bahwa
Abu Qatadah, mertua
Kabsyah, masuk ke
rumahnya lalu ia
menuangkan air untuk
wudhu. Pada saat itu,
datang seekor kucing
yang ingin minum.
Lantas ia menuangkan
air di bejana sampai
kucing itu minum.
Kabsyah berkata,
“Perhatikanlah.” Abu
Qatadah berkata,
“Apakah kamu heran?”
Ia menjawab, “Ya.”
Lalu, Abu Qatadah
berkata bahwa Nabi
SAW prnh bersabda,
“Kucing itu tidak najis.
Ia binatang yang suka
berkeliling di rumah
(binatang rumahan)
,” (H.R At-Tirmidzi, An-
Nasa’i, Abu Dawud, dan
Ibnu Majah).
Diriwayatkan dan Ali
bin Al-Hasan, dan Anas
yang menceritakan
bahwa Nabi Saw pergi
ke Bathhan suatu
daerah di Madinah.
Lalu, beliau berkata,
“Ya Anas, tuangkan air
wudhu untukku ke
dalam bejana.” Lalu,
Anas menuangkan air.
Ketika sudah selesai,
Nabi menuju bejana.
Namun, seekor kucing
datang dan menjilati
bejana. Melihat itu,
Nabi berhenti sampai
kucing tersebut
berhenti minum lalu
berwudhu.
Nabi ditanya mengenai
kejadian tersebut,
beliau menjawab, “Ya
Anas, kucing termasuk
perhiasan rumah
tangga, ia tidak dikotori
sesuatu, bahkan tidak
ada najis.”
Diriwayatkan dari
Dawud bin Shalih At-
Tammar dan ibunya
yang menerangkan
bahwa budaknya
memberikan Aisyah
semangkuk bubur.
Namun, ketika ia
sampai di rumah Aisyah,
tenyata Aisyah sedang
shalat. Lalu, ia
memberikan isyarat
untuk menaruhnya.
Sayangnya, setelah
Aisyah menyelesaikan
shalat, ia lupa ada
bubur.
Datanglah seekor
kucing, lalu memakan
sedikit bubur tersebut.
Ketika ia melihat bubur
tersebut dimakan
kucing, Aisyah lalu
membersihkan bagian
yang disentuh kucing,
dan Aisyah
memakannya.
Rasulullah Saw
bersabda, “Ia tidak
najis. Ia binatang yang
berkeliling.” Aisyah
pernah melihat
Rasulullah Saw
berwudhu dari sisa
jilatan kucing.” (H.R
AlBaihaqi, Abd Al-
Razzaq, dan Al-
Daruquthni).
Hadis ini diriwayatkan
Malik, Ahmad, dan
imam hadits yang lain.
Oleh karena itu, kucing
adalah binatang, yang
badan, keringat, bekas
dari sisa makanannya
adalah suci, Liurnya
bersih dan
membersihkan, serta
hidupnya lebih bersih
daripada manusia.
Mungkin ini pula-lah
mengapa Rasulullah
SAW sangat sayang
kepada Muezza, Kucing
kesayangannya. [fzl/
islampos/
berbagaisumber]